CucuRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuma gugur terbunuh di tanah Karbala. Tragis dan mengenaskan. Dan Yazid bin Muawiyah pun jadi tersangka tunggal dalam tragedi ini. Nama Yazid busuk. Bahkan bapaknya Muawiyah radhiyallahu anhu pun tercemar. MakaAli bin Husain (yang dikenal dengan Zainal Abidin) berkata: ان هؤلاء يبكون علينا فمن قتلنا غيرهم "Mereka menangis meratapi nasib kami, tapi siapa lagi yang membunuh kami kecuali mereka?" (Al-Ihtijaj milik Ath-Thabarsi 2/29) 9- Ali bin Husain marah kepada syi'ah yang pura-pura menangis, maka Ummu Kultsum MUSLIMMENJAWABCOM - Di tulisan sebelumnya, telah kami ulas seputar siapa sesungguhnya pembunuh Imam Husain. Dan [] Menjawab Syubhat , Muharram Imam Husain Muhammad Alfadani 26 Agustus 2021 26 Agustus 2021 Setelahitu Ali radiyallahu 'anhu memerintahkan agar Abdullah bin Saba' untuk dibakar, namun kaum Rafidhah (Syi'ah) bersatu dalam menolak keputusan Ali dan mengatakan agar Abdullah bin Saba' dibuang saja. Karena suhu politik pada masa itu masih kacau, Abdullah bin Saba' diasingkan ke Mada'in dan diperintahkan untuk tidak menyiarkan ajarannya. AlHamdulillahi Rabbi l-'Alamin. Selawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya yang suci serta para sahabat yang terpilih. Adapun kemudian daripada itu, sesungguhnya Kitab Muktamar Ulama' Baghdad adalah tulisan Thiqat al-Jalil Abi al-Hijaa' Syibl al-Daulat Muqaatil bin 'Atiyyah bin Muqaatil al-Bakri. Beliau adalah di kalangan mereka yang telah menghadiri muktamar antara Ahl al Sc2z19v. loading...Doa Husain bin Ali saat menjelang sakaratul maut dikabulkan Allah SAW Ilustrasi Ist Seorang laki-laki dari Bani Aban ibn Darim, dikenal dengan julukan Zur'ah, menyaksikan sendiri bagaimana Husain ibn Ali cucu Rasulullah SAW dibunuh. Sebelum Husain meninggal, si pembunuh memanah langit-langit mulut Husain sehingga darah pun memuncrat. Saat itu, Husain yang kehausan meminta si pembunuh agar memberikannya air. Husain mencoba meraih air Sungai Efrat, namun dihalang-halangi. Sebelum mereka kemudian benar-benar membunuhnya, mereka tetap enggan memberinya air minum. Bahkan, mereka membiarkan Husain menggelepar kehausan. Husain kemudian berdoa kepada Allah SWT, “Ya Allah, siapa saja yang menghalangiku mendapatkan air, maka rasakanlah rasa haus kepadanya. Ya Allah, rasakanlah haus kepadanya!” Baca Juga Sungguh di kemudian hari Allah mengabulkan doa salah seorang pemimpin para pemuda di surga itu. Tatkala sang pembunuh Husain yang tidak memberikan minum kepadanya itu menghadapi sakaratul maut, Allah menimpakan kepadanya rasa haus tiada henti. Anehnya, rasa haus itu tidak bisa hilang sekalipun dirinya sudah meminum banyak air. Dia terus menjerit-jerit karena perutnya panas bukan main akibat haus. Sambil menjerit-jerit, ia juga memegangi punggungnya akibat rasa dingin yang bukan kepalang. Orang-orang yang berada di sampingnya segera mengipasi dan meletakkan es di depannya guna memadamkan rasa panas dan haus. Sementara tungku api ditaruh di belakangnya untuk menghangatkan badannya! Namun dirinya terus saja meracau, “Beri aku air minum! Aku bisa mati karena kehausan!”Orang-orang lalu membawakan kepadanya sebuah bejana besar berisi adonan gandum, air, dan susu yang cukup diminum untuk lima orang. Ia pun meminumnya. Namun, tak berapa lama ia berteriak lagi, “Beri aku air minum! Aku bisa mati karena rasa haus ini!” Orang-orang di sekitarnya pun terus memberinya air. Hingga kemudian, perutnya pecah persis seperti pecahnya perut keledai akibat terlalu banyak minum. Kisah ini disampaikan Yusuf Burhanudin dalam bukunya berjudul "Saat Tuhan Menyapa Hatimu". Dalam mengomentari kisah ini, dia mengingatkan agar kita tidak membiasakan diri melecehkan, menghina, dan menyakiti para waliyullah, kekasih Allah, para ulama, dan orang-orang saleh. Sebab, Allah akan murka dan membalas langsung jika para kekasih-Nya disakiti. Baca Juga mhy Hanif Qordowi Sejarah Thursday, 21 Oct 2021, 1626 WIB Sejarah terbunuhnya Ali Bin husein Dalam menyikapi para sahabat dan orang shaleh di masa lalu adalah mencari informasi dari jalur yang shahih , untuk itu narasi sejarah jika tidak menampilkan riwayat yang shahih akan mengakibatkan fitnah besar orang orang yang memiliki kedekatan dengan rasul , harus di ingat baik baik bahwa yazid bin muawiyah tidak pernah untuk membunuh Al Husain bin Ali di karbala. pasukan yang di pimpin oleh Ubaidullah bin Ziyad di kirim oleh Yazid ke daerah khuffah untuk meredam kekacauan di sana, di saat ketika pasukan ini sampai di khuffah posisi Al Husain masih di Makkah dan belum berangkat ke khuffah. Jadi, jika kita sudah memahami bahwa Yazid mengutus Ubaidullah ke khuffah bukan untuk membunuh Al husain. Yang berarti inisiatif untuk membunuh Al Husain adalah inisiatif Ubaidullah sendiri bukan perintah dari Yazid bin Muawiyah. karena jika sasaran Yazid adalah Al Husain tentu saja ia akan mengirim Ubaidullah ke Makkah karena Al Husain berada di Makkah. jadi disini penulis sudah memahami jika Yazid bin Muawiyah tidak bersalah dalam masalah ini. kemudian mengapa Al Husain berangkat menuju khuffah dengan hanya membawa pengawal yang tidak banyak? Dengan Hanya membawa keluarganya saja sekitar kira kira 73 orang , hal itu karena orang-orang khuffah teralalu memberikan iming-iming kepada Al Husain, orang-orang khuffah di Irak mengira sebenarnya sudah dikenal sebagai orang-orang penuh dengan tipu daya Ali bin Thalib sendiri yang wafat di tangan mereka sehingga ada isu istiliah orang-orang khuffah itu hatinya untuk Ali bin Abi Thalib tetapi pedang-pedang mereka mengahabisi Ali bin Abi Thalib dan keluarganya. orang-orang khuffah memberikan iming-iming kepada Al Husain akan memberikan baiat mereka kepada Al Husain karena mereka tidak suka dengan Yazid, bukan hanya baiat tetapi juga pasukan besar dan juga dukungan yang dari seluruh penduduk irak , mulainya Al Husain tidak langsung percaya kabar itu , maka ia mengirimkan Muslim bin Aqil bin Abi Thalib yaitu sepupu Al Husein menuju ke khfufah untuk melihat keadaan lokasi tersebut, ketika sampai di khuffah muslim menemukan penduduk irak menghendaki Al Husein yang menjadi khalifah, sehingga mereka pun membaitkan Al Husein melalui Muslim bin Aqil. para musisi Al Husein dan muslim sama sekali tidak mengetahui tentang busuknya orang-orang khuffah ini padahal hakikatknya mereka ini lah orang-orang yang paling tidak berpinsip di dalam membela Al Husein, ketika Ubaidullah bin Ziyad di utus oleh yazid bin muawiyah ke khuffah untuk meredakan gejolak di khuffah. malahan, orang-orang khuffah justru ketakutan dan meninggalkan Muslim bin Aqil dengan kira-kira 30 orang pengwalnya , sedangkan di saat itu Ubdaidullah membawa kira-kira mungkin 1000 pasukan , para orang-orang yang katanya mendukung Al Husein justru mereka itu pengecut sejati, mereka meninggalkan Muslim bin Aqil dengan 30 orang pegawalnya, muslim pun di tangkap dan dibunuh oleh Ubaidullah. dan harus di ingat kembali, bahwa yang membunuh Muslim bin Aqil adalah inisiatif Ubaidullah itu sendiri bukan perintah Yazid , karena Yazid bin Muawiyah mengutus Ubadiullah ke khuffah untuk meredam gejolak orang-orang khuffah yang sudah ia ketahui seperti apa watak dan sifat mereka , orang-orang khuffah penuh dengan tipu daya dan licik, sekali lagi penulis ingatkan bahwa Ali bin Abi Thalib gugur di tangan mereka yaitu orang-orang khuffah , Al Husein sendiri tidak tahu apa yang terjadi di Khuffah saat itu , ia berangkat menuju Khuffah karena melihat adanya maslahat dengan hadirnya beliau di sana , beliau hanya membawa 73 orang keluarganya saja, hal ini menujukkan bahwa Al Husein percaya kepada orang-orang khuffah yang berjajnji memberikan dukungan baiat kepada mereka Al Husein , para sahabat rasul saat itu masih hidup seperti Sayid Al Khudri dan juga keluarga Nabi seperti Ibnu Abbas , telah memberikan saran kepada Al Husein untuk tidak berangkat ke Khuffah , mereka telah mengingatkan Al Husein bahwa ayahnya Ali bin Abi Thalib , gugur karena orang orang khuffah , namun Al Husein berangkat dengan rasa bimbang akan baik dan buruknya, lalu ketika Al Husein di pertengahan jalan beliau mendapatkan kabar bohong, bahwa Muslim bin aqil telah di bunuh di Khuffah, Al Husein pun sadar keputusannya ke khuffah adalah sesuatu yang salah , namun keluarga muslim mendesak Al Husein , mereka menuntut Al Husein mencari keadilan atas terbunuhnya Muslim bin Aqil, maka Al Husein pun melanjutkan perjalanan menuju khuffah ketika beliau sampai di karbala , beliau bertemu dengan pasukan yang di bawa oleh Ubaidullah bin Ziyad, disana lah pertempuran yang tidak seimbang itu terjadi , dan disni lah tipu daya orang-orang khuffah berulah , ketika mereka mengetahui Al Husein datang menuju Khuffah mereka tidak memberikan sambutan sama sekali dan ketika terjadi pertemuran di karbala , tidak ada satupun batang hidung orang-orang khuffah yang memberikan pertolonga kepada Al Husein , dan dari sinilah penulis paham bahwa orang-orang Syiah itu jahat busuk akan jiwanya , setelah orang-orang Ubaidullah bin Ziyad membunuh Al Husein dan memenggal kepalanya para ahlul bait dan orang-orang yang mengikuti Al Husein , mereka meletakkan Al Husein di dalam suatu bejana , dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam bukhari di nomor 3748, sangat jelas kali bahwa pembunuh Al Husein di karabala adalah pasukan Ubadiullah bin Ziyad , padahal Ubaidullah bin Ziyad adalah pendukung Ali pada perang Shiffin , dan membela ali pada saat itu , tetapi dengan tanganya itulah Al Husein gugur sebagai seorang syekh, meskipun Yazid bin Umaiyyah tidak bersalah di dalam ini, tapi para ulama sejarah menyalahkan yazid dalam satu hal yaitu , beliau tidak menangkap Ubadiullah dan mengkhisos Ubadiullah , padahal dia sudah jelas menyalahi perintah Yazid dan membunuh Al Husein beserta Alul bait bersamanya dengan sangat keji dan melampaui batas, karena itulah banyak orang-orang menuduh hal-hal negatif kepada Yazid bin Umaiyah Kira-kira itulah sejarah singkat yang penulis bisa sampaikan semoga dari sini bagi para pembaca bisa mengambil pelajaran bahwa dalam menyikapi dalam suatu hal kita harus mengambil jalur tengah yaitu tidak berlebihan dan juga tidak meremehkan, dan kita juga mengambil jalur yang paling shahih karena itu yang paling aman dari pada bakalan timbul sebuah fitnah di massa yang akan datang. sejarah karbala agama Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Sejarah

nasib pembunuh husain bin ali